
BUKITTINGGI, Bukittinggiku.my.id— Peningkatan curah hujan dalam beberapa hari terakhir membuat sejumlah kawasan di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, berada dalam kondisi rawan bencana hidrometeorologi. Menyikapi situasi tersebut, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi meningkatkan kesiapsiagaan dan memperkuat patroli malam sebagai langkah deteksi dini.
Status tanggap darurat bencana telah ditetapkan oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, mulai 25 November hingga 8 Desember. Kebijakan ini mendorong PMI Bukittinggi untuk menyiapkan relawan dalam pola siaga penuh.
Kepala Markas PMI Bukittinggi, Ahmad Jais, mengatakan bahwa perubahan cuaca yang cepat menuntut relawan selalu berada dalam kondisi siap bergerak.
“Situasi cuaca saat ini menuntut kewaspadaan ekstra. Seluruh relawan kami minta untuk siaga penuh agar dapat merespons cepat jika terjadi keadaan darurat,” ujarnya saat rapat konsolidasi di Posko PMI Bukittinggi, Rabu (26/11/2025).
Untuk memperkuat pemantauan, PMI menjalankan patroli malam atau mobile monitoring di wilayah yang dinilai berpotensi terjadi banjir, pergerakan tanah, dan longsor. Relawan piket diturunkan secara berkala guna memastikan kondisi lapangan dapat terpantau langsung.
“Patroli malam menjadi bagian penting dalam mendeteksi potensi bencana sejak dini. Relawan harus melihat kondisi di lapangan, terutama di titik-titik rawan,” kata Ahmad Jais.
Selain meningkatkan kesiapsiagaan internal, PMI Bukittinggi juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap perkembangan cuaca dan mengikuti informasi resmi dari pemerintah maupun lembaga terkait. Warga diminta segera melaporkan apabila menemukan tanda-tanda potensi bahaya di lingkungan sekitar.
Masyarakat dapat menghubungi PMI Bukittinggi melalui Instagram @pmi_kota_bukittinggi atau Call Center 0852-5754-9709 untuk informasi dan pelaporan kedaruratan.

dirgantaraku.com | jamgadangnews.com | bukittinggi.top | redakta.xyz | sentral.cfd | bukittinggiku.my.id
Tidak ada komentar