
Kamang Hilia, Kabupaten Agam — Alek Batagak Pangulu Koto Nan Salapan yang digelar di Nagari Kamang Hilia pada Sabtu–Minggu, 27–28 Desember 2025, menjadi momentum penting kebangkitan adat serta penguatan peran ninik mamak dalam kehidupan kaum dan nagari.
Ketua Panitia Alek Batagak Pangulu Koto Nan Salapan, Muhammad Razi, S.E., Dt. Pangulu Mudo, menyampaikan bahwa pelaksanaan alek ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, mambangkik batang tarandam, yakni menghidupkan kembali nilai-nilai adat yang sempat terpinggirkan. Kedua, memastikan para ninik mamak yang diangkat hari ini mampu berperan aktif untuk kaum, anak nagari, serta kemenakan.
“Kami optimistis dengan figur-figur ninik mamak yang diangkat. Mereka diharapkan mampu menjalankan peran strategis, baik dalam Kerapatan Adat Nagari (KAN) maupun bersinergi dengan pemerintahan nagari,” ujar Razi.
Wali Nagari Kamang Hilia, Drs. Eryanson, mengungkapkan rasa syukur atas pengangkatan ninik mamak dari kaum Koto Nan Salapan yang telah dikukuhkan secara adat. Menurutnya, kehadiran datuak sebagai pemimpin informal merupakan angin segar bagi keberlangsungan adat dan sosial masyarakat nagari.
“Niniak mamak atau datuak adalah pemimpin informal di nagari. Kami berharap ke depan ada dukungan yang kuat dari ninik mamak untuk bersama-sama membangun Nagari Kamang Hilia,” katanya.
Sementara itu, Ketua KAN Kamang Hilia, Dt. Simajo Batuah, berharap pengangkatan ninik mamak baru ini dapat menjadi tempat baiyo bagi kaumnya serta benar-benar membangkitkan kembali batang tarandam yang ada di tengah masyarakat.
Mewakili Alek Batagak Pangulu, Dr. Novi Irwan, S.Pd. M.M., Dt. Mantiko Alam, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada kaum, ninik mamak, KAN, serta Wali Nagari sebagai perwakilan pemerintah yang telah mendukung penuh pelaksanaan alek.
“Kami berharap mampu mengukia maso nan lamo serta membangun kaum Koto ke depan, sesuai pepatah Minangkabau “gadang di kaum, basa di nagari, batuah di luak Agam”, serta tetap berpegang pada falsafah ‘Adat basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah’,” ujarnya.
Dalam Alek Batagak Pangulu Koto Nan Salapan ini, sebanyak 17 orang ninik mamak resmi diangkat menjadi datuak, yaitu:
Dr. Novi Irwan, S.Pd., M.M. – Dt. Mantiko Alam (Bingka)
Taufik Hidayat, S.T. – Dt. Majo Nan Putiah (Panungkek)
Alvin Nauval Fabian, S.Kom. – Dt. Maka (Puncak)
Amaros Riga, S.E. – Dt. Gunuang Rajo (Panungkek)
Fuad Azmi, S.Pd., M.M. – Dt. Mantiko Basa (Bingka)
Abd. Hafiz Zen, S.T. – Dt. Tandiko (Panungkek)
Ahmad Rezki Ashari, S.T. – Dt. Simajo Nan Kayo (Bingka)
Sandrio Lahdisa Fatha, M.Kn. – Dt. Gindo Nan Kuniang (Panungkek)
Faizal Asman Janius – Dt. Tanmamad (Bungka)
Yon Anwar, S.Kep. – Dt. Batuah (Bungka)
Yuspendi – Dt. Batuah Nan Tinggi (Bungka)
Ridwan A, S.E., M.Dt. – Dt. Bagindo Malano (Panungkek)
Muhammad Fadel – Dt. Junjuangan (Bungka)
Arif Taufiq – Dt. Sampono Intan (Panungkek)
Muhammad Razi, S.E. – Dt. Pangulu Mudo
Muhammad Syafiq – Dt. Baginda Ali
John Hendra – Dt. Malela (Panungkek)
Alek Batagak Pangulu ini tidak hanya menjadi seremoni adat, tetapi juga tonggak penguatan peran ninik mamak sebagai penjaga adat, pemersatu kaum, dan mitra strategis pemerintah nagari dalam membangun Kamang Hilia ke depan.





dirgantaraku.com | jamgadangnews.com | bukittinggi.top | redakta.xyz | sentral.cfd | bukittinggiku.my.id
Tidak ada komentar